Thursday, 12 January 2017

Review about one of my favorite books : Critical Eleven

0




Judul Buku                  : Critical Eleven
Penulis                        : Ika Natassa
Negara                        : Indonesia
Bahasa                        : Bahasa Indonesia
Genre                          : Romance
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit                : 2015
Halaman                     : 344

ISBN                           : 978-602-03-1892-9

1.   Synopsis
Aldebaran Risjad menikahi Tanya Laetitia Baskoro hanya setahun setelah mereka pertama bertemu di pesawat saat perjalanan ke Sidney. Pernikahan yang awalnya berjalan dengan sempurna, ditambah dengan buah hati yang segera hadir, menambah kebahagiaan mereka. Sampai suatu ketika, beberapa hari sebelum Hari Perkiraan Lahiran, buah hati mereka tiba-tiba tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Padahal biasanya dalam sehari, calon buah hati mereka menendang-nendang perut ibunya beberapa kali dalam sehari. Akhirnya kabar buruk itu pun datang, bayi mereka sudah tidak bernyawa. Anya yang sudah mengandung selama 9 bulan tentunya merasa sangat terpukul, ditambah dengan Ale (panggilan Aldebaran – red) yang seolah-olah menyalahkan Anya yang terlalu sibuk sehingga menyebabkan buah hati mereka meninggal bahkan sebelum sempat merasakan hidup di dunia. Sejak saat itu pula hubungan Anya dan Ale menjadi mendingin.
Setelah 6 bulan, akhirnya Ale berkesempatan untuk pulang (Ale bekerja di rig yang menyebabkan ia tidak bisa ada 24/7 di samping istrinya). Ale berencana untuk memanfaatkan kesempatan ini agar bisa berbaikan dengan istrinya. Tapi sikap Anya masih dingin, seperti masih ingin untuk menjaga jarak dengan Ale. Meski pun begitu, Ale tetap berusaha agar Anya dapat memaafkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Hingga akhirnya, ketika ulang tahun Ale, Harris (adik dari Ale – red) meminta Anya untuk ikut memberikan surprise kepada Ale dengan berpura-pura kabur dari rumah. Ale yang mengira bahwa Anya benar-benar kabur (ditambah dengan masalah rumah tangga yang memang sedang mereka hadapi), langsung panik dan takut Anya benar-benar meninggalkannya. Tetapi ternyata Anya memilih untuk tidak benar-benar pergi, dan datang ke surprise party untuk ulang tahun Ale.
Semenjak saat itu, Ale merasa bahwa Anya perlahan-lahan sudah mulai menghangat kembali. Tetapi ternyata tidak semudah itu Ale mendapatkan Anya kembali. Anya masih bersikap dingin, hingga suatu saat Ale mengalami insiden yang menyebabkannya harus dirawat di rumah sakit dan mendapatkan beberapa jahitan. Sejak saat itu, Anya sadar bahwa ia masih peduli terhadap Ale dan masih merindukan suaminya tersebut. Beberapa hari kemudian, Anya mengetahui bahwa dia sedang mengandung kembali buah hatinya dengan Ale.


2.   Kelebihan
·     Alur cerita yang maju – mundur tetap tidak membuat pembaca kebingungan. Ika sebagai penulis berhasil menuliskan narasi dengan sangat baik sehingga pembaca tidak dibuat kebingungan untuk mengikuti jalan ceritanya.
·      Deskripsi cerita yang jelas, membawa pembaca dapat ikut berimajinasi mengenai latar belakang cerita yang dimaksudkan oleh penulis

3.   Kelemahan
·      Alur cerita terasa lambat, karena dalam satu novel ini hanya ada 1 masalah (kesalahan Ale berbicara kepada Anya)

4.   Kesimpulan
Novel karya Ika Natassa ini berisi tentang sepasang suami istri yang baru saja kehilangan buah hatinya dan bagaimana caranya sang suami tidak pernah menyerah untuk memenangkan kembali hati istrinya, serta sang istri yang tetap mempertahankan rumah tangganya meski pun suaminya telah menyakitinya.

5.   Bahasa Pengarang
Dalam novel ini, Ika beberapa kali mencampurkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi pemahaman pembaca. Karena cara Ika Natassa bercerita, walaupun dalam Bahasa Inggris, tetap menggunakan kata-kata sederhana yang memudahkan pembaca untuk mengerti.

6.   Sudut pandang
Dalam novel ini menggunakan 2 sudut pandang orang pertama. Karena terkadang “aku” adalah Tanya, dan “aku” adalah Ale. Tetapi setiap perpindahan karakter, akan diberikan keterangan terlebih dahulu, sehingga membuat pembaca tidak kebingungan siapakah “aku” yang dimaksud.

7.   Harapan dan Bayangan tentang Film Critical Eleven
Cast yang terpilih untuk memerankan Tanya dan Ale adalah Adinia Wirasti dan Reza Rahadian. Kemampuan acting mereka sudah tidak diragukan lagi. Terbukti dari Reza Rahadian yang pernah menyabet beberapa kali penghargaan sebagai pemeran utama terpuji atau pun terfavorit dan Adinia Wirasti juga pernah memenangkan penghargaan sebagai aktris terbaik. Chemistry mereka pun tidak diragukan lagi, ketika mereka berperan sebagai pasangan dalam film “Kapan Kawin?” (2015), banyak pujian yang mengalir untuk mereka.
Penulis skripnya adalah Jenny Jusuf yang sudah terbukti karyanya melalui film Filosofi Kopi. Untuk sutradara, diisi oleh Monty Tiwa yang menjadi sutradara film adaptasi novel “Sabtu Bersama Bapak” dan mendulang banyak pujian.
Dengan jejeran artis, penulis skrip, dan produser tersebut sudah terbayang bahwa film ini akan menjadi salah satu film terbaik. Chemistry antara Anya dan Ale di dalam novel sepertinya akan bisa diperankan dengan baik oleh Reza Rahadian dan Adinia Wirasti (sama seperti yang pernah mereka lakukan di film “Kapan Kawin”).
Semoga tidak banyak adegan dalam novel yang tidak divisualisasikan ke layar kaca, agar alur cerita tetap seperti dalam novel Ika Natassa ini. Atau, jika memang ada adegan yang tidak diangkat ke layar kaca, setidaknya adegan penggantinya bisa lebih baik dari adegan di dalam novel tersebut.

0 comments:

Post a Comment