Penulis : Ika Natassa
Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia
Genre : Romance
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2015
Halaman : 344
ISBN : 978-602-03-1892-9
1. Synopsis
Aldebaran Risjad
menikahi Tanya Laetitia Baskoro hanya setahun setelah mereka pertama bertemu di
pesawat saat perjalanan ke Sidney. Pernikahan yang awalnya berjalan dengan
sempurna, ditambah dengan buah hati yang segera hadir, menambah kebahagiaan
mereka. Sampai suatu ketika, beberapa hari sebelum Hari Perkiraan Lahiran, buah
hati mereka tiba-tiba tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Padahal biasanya
dalam sehari, calon buah hati mereka menendang-nendang perut ibunya beberapa
kali dalam sehari. Akhirnya kabar buruk itu pun datang, bayi mereka sudah tidak
bernyawa. Anya yang sudah mengandung selama 9 bulan tentunya merasa sangat
terpukul, ditambah dengan Ale (panggilan Aldebaran – red) yang seolah-olah
menyalahkan Anya yang terlalu sibuk sehingga menyebabkan buah hati mereka
meninggal bahkan sebelum sempat merasakan hidup di dunia. Sejak saat itu pula
hubungan Anya dan Ale menjadi mendingin.
Setelah 6 bulan,
akhirnya Ale berkesempatan untuk pulang (Ale bekerja di rig yang menyebabkan ia tidak bisa ada 24/7 di samping istrinya).
Ale berencana untuk memanfaatkan kesempatan ini agar bisa berbaikan dengan
istrinya. Tapi sikap Anya masih dingin, seperti masih ingin untuk menjaga jarak
dengan Ale. Meski pun begitu, Ale tetap berusaha agar Anya dapat memaafkan
kesalahan yang telah diperbuatnya. Hingga akhirnya, ketika ulang tahun Ale,
Harris (adik dari Ale – red) meminta Anya untuk ikut memberikan surprise kepada Ale dengan berpura-pura
kabur dari rumah. Ale yang mengira bahwa Anya benar-benar kabur (ditambah
dengan masalah rumah tangga yang memang sedang mereka hadapi), langsung panik
dan takut Anya benar-benar meninggalkannya. Tetapi ternyata Anya memilih untuk
tidak benar-benar pergi, dan datang ke surprise
party untuk ulang tahun Ale.
Semenjak saat
itu, Ale merasa bahwa Anya perlahan-lahan sudah mulai menghangat kembali. Tetapi
ternyata tidak semudah itu Ale mendapatkan Anya kembali. Anya masih bersikap
dingin, hingga suatu saat Ale mengalami insiden yang menyebabkannya harus
dirawat di rumah sakit dan mendapatkan beberapa jahitan. Sejak saat itu, Anya
sadar bahwa ia masih peduli terhadap Ale dan masih merindukan suaminya
tersebut. Beberapa hari kemudian, Anya mengetahui bahwa dia sedang mengandung
kembali buah hatinya dengan Ale.
2. Kelebihan
· Alur cerita yang maju – mundur tetap tidak
membuat pembaca kebingungan. Ika sebagai penulis berhasil menuliskan narasi
dengan sangat baik sehingga pembaca tidak dibuat kebingungan untuk mengikuti
jalan ceritanya.
· Deskripsi cerita yang jelas, membawa pembaca dapat
ikut berimajinasi mengenai latar belakang cerita yang dimaksudkan oleh penulis
3. Kelemahan
· Alur cerita terasa lambat, karena dalam satu
novel ini hanya ada 1 masalah (kesalahan Ale berbicara kepada Anya)
4. Kesimpulan
Novel karya Ika
Natassa ini berisi tentang sepasang suami istri yang baru saja kehilangan buah
hatinya dan bagaimana caranya sang suami tidak pernah menyerah untuk
memenangkan kembali hati istrinya, serta sang istri yang tetap mempertahankan
rumah tangganya meski pun suaminya telah menyakitinya.
5. Bahasa Pengarang
Dalam novel ini,
Ika beberapa kali mencampurkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris. Tetapi
hal tersebut tidak mengurangi pemahaman pembaca. Karena cara Ika Natassa
bercerita, walaupun dalam Bahasa Inggris, tetap menggunakan kata-kata sederhana
yang memudahkan pembaca untuk mengerti.
6. Sudut pandang
Dalam novel ini
menggunakan 2 sudut pandang orang pertama. Karena terkadang “aku” adalah Tanya,
dan “aku” adalah Ale. Tetapi setiap perpindahan karakter, akan diberikan
keterangan terlebih dahulu, sehingga membuat pembaca tidak kebingungan siapakah
“aku” yang dimaksud.
7. Harapan dan Bayangan tentang Film Critical Eleven
Cast yang
terpilih untuk memerankan Tanya dan Ale adalah Adinia Wirasti dan Reza
Rahadian. Kemampuan acting mereka sudah tidak diragukan lagi. Terbukti dari
Reza Rahadian yang pernah menyabet beberapa kali penghargaan sebagai pemeran
utama terpuji atau pun terfavorit dan Adinia Wirasti juga pernah memenangkan
penghargaan sebagai aktris terbaik. Chemistry mereka pun tidak diragukan lagi,
ketika mereka berperan sebagai pasangan dalam film “Kapan Kawin?” (2015),
banyak pujian yang mengalir untuk mereka.
Penulis skripnya
adalah Jenny Jusuf yang sudah terbukti karyanya melalui film Filosofi Kopi.
Untuk sutradara, diisi oleh Monty Tiwa yang menjadi sutradara film adaptasi
novel “Sabtu Bersama Bapak” dan mendulang banyak pujian.
Dengan jejeran artis,
penulis skrip, dan produser tersebut sudah terbayang bahwa film ini akan
menjadi salah satu film terbaik. Chemistry antara Anya dan Ale di dalam novel
sepertinya akan bisa diperankan dengan baik oleh Reza Rahadian dan Adinia
Wirasti (sama seperti yang pernah mereka lakukan di film “Kapan Kawin”).
Semoga tidak banyak adegan
dalam novel yang tidak divisualisasikan ke layar kaca, agar alur cerita tetap
seperti dalam novel Ika Natassa ini. Atau, jika memang ada adegan yang tidak
diangkat ke layar kaca, setidaknya adegan penggantinya bisa lebih baik dari
adegan di dalam novel tersebut.
0 comments:
Post a Comment