Wednesday, 21 July 2021

What "Being a parent" means to me

1

Being a parent for these 3 years makes me understand why people said that it is a hard thing to do. There are so many saying that being a parent is hard because there’s no school to teach us how to be a good parent. So, being a parent means constant learning progress that will never stop. The thing that we learn today maybe not be suitable for tomorrow, but who knows months later? Maybe we just need to wait and see.

Being a parent is hard, like, reaaalllyyyyyyy hard. But in the same time, it is one of the happiest things that can happen in someone’s life. Without any sugar-coating- words, it’s pretty sure that many people think it is the hardest and the most wonderful thing in life.

Being a parent makes me realize many things that I never imagine I would feel when I’m still single. And here's a few things that I want to share, that being a parent means :

Overthinking constantly

We’re not thinking just for today or tomorrow, but many years ahead. Starts from what menu for today that can bring to “Is it healthy? Is it enough for my child’s growth?” or after the madness that makes you yell to your children that can make you question yourself “Is he/she hurts by my words? Will it becomes wounds that will affect their emotion development?” or after buying some “quite pricey” item that you want sooo much for months, sometimes it will bring to “Is it worth? Is it okay for me to buy it, or I should’ve put the money into their education insurance?” And so on…

My dream? What is it again?

Before becoming a parent, we’re someone who has so many dreams that we want to achieve, and maybe there’s still a dream that we still want to make even when we are already being a parent. Of course, it’s normal if we still have a desire of achieving it, someday. Maybe, for now, the priority changes. Your dream change to family-relate things, and maybe, for now your child’s needs is what’s important. That one dream about master's degree, maybe, can’t be achieved for now because you have to focus on your financial stability. Or maybe you’re afraid that there’ll be no much time left to spend with your children if you choose to study. Well, it’s always consequences for everything that we choose, isn’t it?

Concert? What’s a concert?

Maybe in our young-and-wild era, we were those teenagers who were willing to go here and there just to saw a gig for our favorite singer or band. But now? Maybe (sometimes) we should just forget about it. The happy moment changes, from dancing and singing all night with friends to just hugging and playing along with your children and your spouse. And it is normal.

I know there are parents out there who still can getting their master's degree, going holiday with friends, or singing along in the concert. And of course, I understand it so much cause every family has their own way to build their family as they want to. We, as an outsider, just have to watch and wish the best for them 😊

Being a parent doesn’t mean we lose ourselves. We are still allowed to have a dream, buy things that we longing so much, or listening to our favorite songs (even it's Kpop, metal, dangdut, you name it). Of course, the priorities change, but that doesn’t mean that we must forget our true selves, no?

So, be happy my fellow parents! We’re going through this beautiful yet hard yet important phase in our life 💜

Thank you for reading!


With 💜,


NSW

Wednesday, 2 December 2020

Review Korean Drama Birthcare Center : Oh Why So Relatable

0

Beberapa bulan lalu aku liat berita tentang drama yang akan menceritakan tentang kehidupan sebagai ibu yang baru melahirkan, premis yang sangat menarik buat aku. Ditambah aku pernah nonton dramanya Park Ha Sun (pemeran Jo Eun Jung), jadi membuat aku lebih tertarik untuk nonton drama ini. Walau pun akhirnya baru nonton setelah dramanya hampir tamat, tapi akhirnya aku berhasil juga namatin drama ini (di periode drama ini, aku menonton 4 judul drama on going dan yang berhasil aku tamatin cuma 2. Sisanya belum ada niat untuk lanjutin entah kenapa 😂) End of the curcol, langsung mulai ku bahas aja yaa dramanya.



(Poster Birthcare Center. Sumber: asianwiki)


Episode pertama, harus ku akui, menurutku agak kurang menarik. Yahh namanya juga baru perkenalan, ada yang awalnya langsung menarik, ada yang ngga. Di episose pertama ini, menceritakan tentang tokoh utamanya yang bernama Oh Hyun Jin, seorang managing director termuda di perusahaannya yang sedang hamil besar. Dia seorang wanita karir yang selalu memprioritaskan pekerjaannya, tetap lembur sampai malam ketika perutnya sudah besar, bahkan di hari dia akan melahirkan, dia masih bertemu dengan kliennya. Saat bertemu dengan kliennya itu lah ada cairan yang merembes ke kakinya yang menandakan bahwa ia akan melahirkan, dan ia bahkan menyetir ke rumah sakit sendiri. Tetapi ternyata seberapa kerennya dia terlihat dari luar, tetap saja saat akan melahirkan dia tidak bisa menahan rasa sakit yang luar biasa. Saat proses melahirkan pun dia pada awalnya akan menyerah karena sudah tidak ada tenaga lagi untuk mendorong bayinya keluar dari perutnya. Nah nilai plusnya drama ini adalah, dramanya beberapa kali menyisipkan adegan-adegan imajinasi yang konyol untuk menggambarkan beberapa adegannya. Jadi kadang penonton dibikin terharu, eh abis itu dikasih adegan yang bikin ketawa 😆

Dari episode 1 ini juga udah beberapa kali dikasih adegan yang relate banget sama kehidupan ibu baru. Dimulai dari abis lahiran, semua orang fokus sama bayinya sampai lupa kalau ibunya pun sangat butuh bantuan dan perhatian. Waktu akhirnya Hyun Jin dan suaminya sampai ke Serenity Birth Care Center pun, penonton dikasih dialog yang menyentuh ketika direkturnya berkata "Banyak orang yang mengatakan bahwa proses hamil dan melahirkan itu indah dan menyenangkan, tapi itu tidak selalu benar bagi para wanita yang mengalaminya. Kehamilan itu melelahkan, melahirkan itu menyakitkan. Dan proses penyembuhannya pun membuat menderita." Sebagai seorang wanita yang pernah merasakannya, gambarannya tuh tepaat banget!

Di episode-episode selanjutnya digambarkan konflik-konflik yang biasanya dirasakan oleh para ibu yang baru saja melahirkan. Berikut aku ceritakan beberapa konflik yang dibahas di drama ini:

1. Working mom vs Stay at home Mom

Topik yang sering banget dijadikan perdebatan di tengah para ibu ini dibahas juga di drama ini. Di sini digambarkan bahwa Hyun Jin berniat untuk kembali bekerja setelah nanti cuti melahirkannya habis, tapi niatnya itu ditentang oleh Jo Eun Jung (yang diperankan oleh Park Ha Sun). Eun Jung adalah seorang stay at home mom, dan merupakan seorang selebgram yang bersuamikan seorang golfer profesional. Eun Jung memiliki standar bahwa seorang ibu sudah seharusnya diam di rumah dan mengasuh anak-anaknya sendiri, bukan dititipkan ke orang lain selama ibunya bekerja. Menurutnya, ibu bekerja bukanlah seorang ibu yang baik karena tidak mengasuh anaknya secara 24/7. Sungguh menyulut emosi banget kan kalau ada orang yang dengan terang-terangan di depan muka kita berkata bahwa pilihan yang kita ambil itu buruk? Karena perdebatan ini lah Eun Jung dan Hyun Jin saling berteriak yang mengakibatkan orang-orang di Serenity Birthcare Center itu mendengar perdebatan mereka dan kebanyakan mendukung pendapatnya Eun Jung.

2. ASI vs Sufor

Ini juga salah satu perdebatan yang paling sering terjadi. Dalam drama ini juga digambarkan bahwa seorang ibu akan lebih "tinggi derajatnya" jika menyusui anaknya langsung menggunakan ASInya sendiri (atau istilahnya direct breastfeeding - selanjutnya akan disingkat dbf), bukan menggunakan susu formula yang kemudian diminumkan ke bayi melalui media dot. Pada awalnya Hyun Jin kesulitan untuk dbf kepada bayinya, sedangkan Eun Jung dengan mudahnya untuk dbf dikarenakan ini sudah anaknya yang ke-3. Karena itu pulalah Eun Jung menjadi sombong dan orang-orang di Serenity menganggapnya seperti memiliki kasta tertinggi dikarenakan dia dianggap sebagai ibu yang sempurna. Pada awalnya Hyun Jin kebingungan karena tidak tau bagaimana caranya agar bayinya mau dbf kepadanya sehingga dia terpaksa datang ke Eun Jung untuk meminta sarannya. Dari sinilah akhirnya permusuhan Hyun Jin dan Eun Jung berakhir dan hubungan mereka agak membaik. Tapi perdebatan mengenai ASI dan sufor tidak berhenti di sini, semenjak kedatangan ibu baru yang bernama Lee Roo Da (diperankan oleh Choi Ri). Roo Da yang memutuskan untuk memberikan bayinya susu formula, tanpa diberi ASI sama sekali langsung mendapatkan pandangan aneh dari ibu-ibu di Serenity. Roo Da berpendapat bahwa susu formula sama bagusnya dengan ASI, dan itu tidak mengurangi rasa kasih sayang ibunya terhadap anaknya meskipun dia tidak menyusui bayinya secara langsung.

3. Hubungan dengan suami

Di salah satu episode drama ini, dibahas mengenai hubungan istri dengan suaminya. Karena mau bagaimana pun, akan ada perubahan yang terjadi antara suami-istri ketika lahirnya seorang anak. Menurut Eun Jung, wanita harus pintar-pintar merawat dirinya agar suami tidak selingkuh. Pernyataannya itu langsung disanggah oleh Roo Da yang mengatakan bahwa wanita tidak seharusnya disalahkan jika terjadi perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya. Karena menurut Roo Da, suami lah yang seharusnya mengerti bahwa istrinya baru saja melahirkan dan butuh masa pemulihan. Dan seharusnya suami bukan fokus kepada kebutuhan biologisnya, tetapi seharusnya suami pun membantu istri dalam hal mengasuh anaknya. Nah kalau kamu, setuju sama pernyataan siapa? Eun Jung atau Roo Da?

Selain membahas mengenai perbedaan pendapat antara Eun Jung dan Roo Da, hubungan suami istri ini juga dijelaskan dengan cerita mengenai hubungan Hyun Jin dengan suaminya. Karena membahas tentang perselingkuhan, Hyun Jin jadi curiga dengan suaminya karena akhir-akhir ini Hyun Jin merasa suaminya berubah. Kira-kira, bener ngga ya suaminya Hyun Jin selingkuh? 😏

4. Aktualisasi diri seorang ibu

Selain menceritakan mengenai kehidupan karirnya Hyun Jin, di sini juga dibahas mengenai pekerjaan ibu-ibu yang lainnya. Ada yang bekerja sebagai peneliti, guru tk, traveler, dan lain-lain. Setelah melahirkan, terkadang ibu harus melupakan cita-citanya karena waktunya habis digunakan untuk mengasuh bayinya. Kadang sang ibu pun merasa egois jika memilih untuk bekerja lagi, atau melakukan kegiatan lain untuk mengaktualisasi dirinya. Di drama ini dijelaskan mengenai perkembangan pola pikir para ibu-ibu yang baru melahirkan ini. Yang awalnya merasa bahwa semua harus tentang anak, bahkan kebutuhan dirinya sering dikesampingkan, perlahan-lahan mulai mengerti bahwa ibu juga berhak bahagia dan berhak melakukan hal yang dia sukai. Tentu saja tanpa mengurangi hak yang seharusnya didapat oleh anak. Kata-kata di akhir episodenya juga bagus banget. Kurang lebih drama ini menyampaikan bahwa bagaimana pun, seorang ibu pun adalah seorang manusia yang dimiliki oleh dirinya sendiri, dan ibu pun berhak bahagia dengan memilih apa yang dia suka dan dia mau lakukan.



Sumber gif: Giphy

Jadi kalau misal ada yang nanya aku apakah drama ini worth it untuk ditonton, aku akan jawab iya. Terutama buat para ibu-ibu yang baruu aja melahirkan, kadang ngerasa kesepian dan butuh temen curhat, drama ini tuh pas bangeet nemenin masa-masa sulit itu. Berasa dimengerti banget lah kita sama writernim-nya . Oya buat para ibu yang ngerasa kalau drama Korea nyita banyak waktu karna biasanya 16 episode, tenang aja drama ini cuma 8 episode kok. Jadi ngga begitu banyak menyita waktu kita 😆


Thank you for reading!


With 💜,


NSW

Sunday, 22 November 2020

Bingung Pilih Kado Lahiran Teman? Postingan Ini Buat Kamu!

0

Akhir-akhir ini, banyak banget temen-temen di sekitarku yang baru lahiran. Biasanya ketika ada orang di lingkungan terdekat kita baru saja diberikan rezeki berupa hadirnya seorang anak, salah satu yang kita pikirkan adalah "Mau kasih kado apa ya?" Setelah merasakan sendiri momen bingung mau kasih kado apa ke teman yang baru saja melahirkan, aku jadi berpikir kalau aja ada jasa yang memberikan kemudahan buat kita-kita yang bingung mau memberikan hadiah untuk teman yang baru saja melahirkan, pasti akan memudahkan banget kan? Ditambah kadang aku juga suka bingung gimana cara membungkus kadonya supaya terlihat cantik (nasib orang yang tangannya kurang kreatif kayak aku 😂)

Nah, bermula dari pertanyaan temennya yang meminta rekomendasi kado untuk sahabatnya yang baru lahiran, Andaruni jadi terpikir untuk membuat pilihand. Pilihand ini adalah platform untuk kita-kita yang bingung mau kasih kado lahiran, nanti Andaruni akan memberikan list rekomendasinya, jadi kita tinggal pilih aja deh! Jangan khawatir takut barangnya ngga oke, karena Andaruni membuat list rekomendasi itu berdasarkan pengalaman pribadinya membelikan barang-barang tersebut untuk anaknya. Itulah kenapa Andaruni menggunakan hashtag #wechosewisely untuk jadi hashtag kojo-nya pilihand. Dan kenapa harus ada tambahan huruf "d" di belakangnya, karena Andaruni ingin orang-orang tau bahwa ada Andaruni yang ada di balik layarnya pilihand ini. Jadi bisa dipastikan bahwa pilihand ini dimulai oleh Andaruni dengan tujuan yang udah jelas, sesederhana terlihat dari pemilihan nama bisnisnya ini. 

Selain mau ngebantu orang-orang yang bingung mau kasih kado lahiran, tujuan Andaruni memulai pilihand sebagai bisnisnya  adalah untuk wadah sharing inspirasi ngado dari para #inspiringmamah. Kalian mungkin menebak-nebak apa itu #inspiringmamah? Jadi, ada beberapa orang terpilih yang Andaruni minta untuk mengisi gform yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai rekomendasi kado lahiran. Dari pengisian gform itu, Andaruni kembangkan lagi idenya sampai akhirnya bisa buat list rekomendasi untuk kado lahiran yang bisa dipilih costumernya deh. 

Oya, biasanya kalau kita kasih kado, kita kasih kartu ucapan untuk penerimanya. Nah di pilihand ini berbeda dari biasanya,jadi nanti di dalam kadonya akan disisipkan print foto polaroid pilihan sendernya (jadi nanti sender bebas pilih mau foto apa yang dikirimkan), jadi menurutku kadonya nanti akan berasa lebih personal dan unik juga tentunya. Jarang-jarang kan, kita dikasih kesempatan untuk menyisipkan print foto polaroid di kado yang akan kita berikan ke seseorang?

Sisi uniknya lagi adalah, packagingnya nanti bukan seperti kado biasa yang menggunakan kertas kado, tapi menggunakan pipiti. Apa itu pipiti? Kalau dilihat dari situs kamuslengkap.com ini, pipiti adalah besek kecil. Biasanya terbuat dari anyaman bambu. Ini aku sertakan pipiti yang biasanya Andaruni gunakan :






Tujuan Andaruni menggunakan pipiti ini bukan hanya menambahkan sisi unik dari pilihand, tapi juga supaya mengurangi sampah plastik. Dan setelah dibuka kadonya, pipitinya pun bisa digunakan lagi untuk wadah barang-barang di rumah. Jadi ngga cuma unik aja, tapi Andaruni jamin bahwa produknya ini bermanfaat. Dan buat kalian yang mempertanyakan apakah pipiti ini cukup kuat untuk menjaga barang yang kalian berikan nanti (misal kalian mau memberikan barang pecah belah), tenang aja! Biasanya Andaruni akan mengganjal barang-barang tersebut menggunakan potongan-potongan kertas dan dus, sebagai pengganti bubble wrap. Jadi semakin mengurangi sampah plastik, kan? 😆

Masih penasaran sama penampakan karyanya Andaruni yang lain? Kalian bisa cek langsung di IG-nya pilihand yaa. Berikut aku sertakan juga beberapa fotonya :








So, what are you waiting for? Go check it out and follow pillihand, to make your life easier 😜

Thank you for reading!

With 💜,

NSW

Friday, 6 November 2020

Review Drama Korea "Do You Like Brahms?" Ala NSW

0

Di tengah ke-hectic-an kerjaan kantor kurang lebih sebulanan ini, bersyukur banget akhirnya bisa ada waktu buat ngepost lagi. Tapi kali ini rehat dulu dari bahasan yang serius-serius, aku mau bahas tentang salah satu drama Korea favoritku di tahun ini, yang baru aku tamatin  bebererapa minggu lalu. Enjoy reading!

Drama yang tayang di akhir bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober ini memang belum banyak yang bahas (kayaknya?). Sebagai penggemar drama romcom, aku jarang sekali nonton drama yang ber-genre melodrama karena alurnya suka lambat dan ceritanya suka terlalu sedih. Tapi karena udah suka sama pemeran utama pria di drama ini, yaitu Kim Min Jae, sejak dia main sebagai perawat Park Eun Tak di drama "Romantic Doctor Teacher Kim" (season 1 dan 2) maka aku pilih untuk coba nonton dulu episode awalnya. Kalau rame ya lanjut, kalau ternyata dramanya terlalu menyayat hati dan ngga cocok sama aku ya aku akan skip. Selain udah tau tentang pemeran utama prianya, aku juga udah pernah nonton drama pemeran utama wanitanya, yang diperankan oleh Park Eun Bin, saat dia bermain di drama "Age of Youth" (season 1 dan 2). Jadi drama ini masuk ke dalam watch list dramaku sejak diumumkan nama-nama pemerannya.

Do You Like Brahms bercerita tentang kehidupan musisi. Kim Min Jae berperan sebagai Park Joon Young, seorang pianis yang berhasil memenangkan beberapa kompetisi musik, tapi ternyata tidak terlalu bahagia dengan kehidupannya. Di sisi lain ada Park Eun Bin yang berperan sebagai Chae Song Ah (namanya ini jadi salah satu hal kecil yang unik di drama ini karena kalau namanya dilafalkan itu seperti kita lagi meminta maaf dalam bahasa Korea), seorang mahasiswi jurusan biola yang suka sekali bermain biola tetapi permainannya sering sekali mendapat kritikan karena dirasa tidak terlalu memuaskan. Mereka pertama kali bertemu di tempat pertunjukan, di mana Joon Young diminta sebagai pianis dan Song Ah sebagai pemain biola dalam orchestra tetapi ternyata Song Ah diminta untuk tidak melanjutkan permainan biolanya di orchestra dikarenakan permainannya yang dirasa tidak terlalu memuaskan.

Pertemuan mereka berlanjut di saat Song Ah mendapat kesempatan untuk magang di Kyung Hoo Foundation, sebuah lembaga yang memberikan beasiswa kepada Joon Young selama ini. Saat magang inilah Song Ah ditunjuk menjadi LO (liaison officer) bagi Joon Young selama di Korea (diceritakan di sini bahwa Joon Young jarang sekali berada di Korea karena harus mengikuti kompetisi di berbagai negara). Rencananya Joon Young akan mengambil rehat selama 1 tahun sambil menyelesaikan kuliahnya yang sempat terhenti, kemudian akan kembali ke Amerika.

Benang merah antara mereka berdua, selain karena sesama musisi dan berkuliah di tempat yang sama, juga karena mereka berdua sama-sama jatuh cinta dengan sahabat masing-masing. Joon Young jatuh cinta pada sahabatnya yang bernama Lee Jung Kyung, cucu dari pemilik Kyunghoo Foundation yang selama ini menaunginya dan merupakan pacar dari sahabatnya sendiri yaitu Han Hyun Ho. Sedangkan Song Ah jatuh cinta kepada sahabatnya yang bernama Yoon Dong Yoon, sesama musisi yang bermain biola tetapi memilih untuk berhenti dan memulai karirnya sebagai pengusaha di bidang alat musik, dan merupakan mantan dari sahabatnya sendiri yang bernama Kang Min Sung. Jadi, di drama-drama lain biasanya cinta segitiganya 1, ini ada 3! Berikut gambaran relationship chart-nya :



Sumber : soompi

Gara-gara relationship chart ini, banyak orang yang bilang kalau nantinya ngga akan ada love line antara 2 pemeran utamanya (bisa dilihat dari warna garis yang menghubungi para foto pemainnya). Biasanya kalau ada love line, warna garisnya akan merah. Tetapi di foto tersebut garis antara Song Ah dan Joon Young warna biru, yang menandakan mereka hanya berteman. Walau pun gitu, aku tetep coba lanjutin nonton aja. Dan ternyataa... ada love line nya! 💜

Perkembangan hubungan Joon Young dan Song Ah dalam drama ini bisa dibilang agak lambat (ini karena aku bandingkan dengan drama "Record of Youth" yang tayang bersamaan dengan "Do You Like Brahms"), atau mungkin juga karena memang alurnya yang lambat jadi perkembangan hubungannya pun terasa lambat (?). 

Selain bahas tentang percintaan, drama ini juga bercerita tentang konflik yang dialami para musisi dalam kehidupannya. Musisi yang dari luar terlihat sukses pun ternyata di kehidupan aslinya banyak sekali menghadapi rintangan. Ada musisi yang bisa dengan mudah memainkan alat musik dengan baik dikarenakan sudah memiliki bakat, ada musisi yang suka sekali dengan salah satu instrumen tetapi tetap tidak bisa menyaingi para musisi lain yang memang sudah memiliki bakat. Di drama ini juga diceritakan bagaimana seseorang ada di persimpangan jalan, antara meneruskan impiannya menjadi musisi tapi di sisi lain juga dia tau bahwa dia tidak memiliki bakat. Ada yang di tengah persimpangan antara melanjutkan profesinya sebagai musisi padahal dia membencinya atau berhenti saja dan melakukan hal lain yang mungkin lebih dia sukai.

Buat orang-orang yang jarang nonton melodrama kayak aku, drama ini tetep menyenangkan untuk ditonton. Selain dimanjakan dengan suaranya Kim Min Jae (i always have a "soft spot" for deep voice like his), di drama ini pun sangat memerhatikan detail suara. Salah satu yang paling menonjol adalah suara langkah kaki, Mungkin karena lokasinya sering di tempat pertunjukan, maka suara langkah kaki pada lantai sangat terdengar jelas (and i loovvveee it 💜). Buat kalian yang sama kayak aku, seneng banget dengan suara-suara yang "dalem" kayak gini, mungkin akan seneng juga dengan drama ini karena untukku suara-suaranya memanjakan telinga banget!

Ending-nya pun cukup menyenangkan untukku. Sempat dibuat mellow di episode 13-15, episode 16nya membayar itu semua. Semuanya bahagia dengan porsinya masing-masing menurutku, in a most realistic way

Semoga dengan baca postingan ini, kalian yang belum nonton jadi tertarik buat nonton yaa! 


Thank you for reading!

With 💜,


NSW

Tuesday, 19 May 2020

How to keep us sane in this pandemi

1

Di tengah ketidakpastian karena pandemi ini, setelah hampir 3 bulan menjalani physical distancing dan berbagai protokol kesehatan (jaga jarak, cuci tangan, #DiRumahAja), perlahan-lahan kita coba beradaptasi. Walau pun rasanya masih aneh ngga bisa ke mall kalau weekend, tapi udah ngga terlalu stress seperti sebulan lalu. Tetep sih kangen banget ke mall, dan kangen... pulang kampung! Semakin deket ke lebaran, semakin kerasa kangen banget sama kampung halaman. Kangen banget sama keluarga di Bandung dan semua tentang Bandung pokoknya. Bahkan sekarang tuh lagi seneng banget liatin postingan tentang Bandung yang suka seliweran di timeline di twitter atau instagram, sengganya lumayan ngobatin rasa kangen dengan suasana Bandung (oh, how much i miss Bandung! wish can go there soon). Terus aku iseng cek travel blogger terus nemu blognya PergiDulu dan di situ banyak banget bahas tentang coffeeshop di Bandung. Meski pun bukan penikmat kopi, tapi karena bahasannya tentang Bandung, aku jadi bacain satu-satu dan mulai kabita pengen ke sana nyobain kulinernya 😂

Di saat masih banyak banget warga Indonesia yang menyepelekan virus ini (teori konspirasi lah, ngeyel tetep berkerumun, keukeuh mudik dll) ditambah keputusan pemerintah yang semakin ke sini semakin bikin geleng-geleng kepala dan menghela napas panjang, menurutku memang yang bisa dijalankan sekarang hanya menjaga diri sendiri dan keluarga. Aku saat ini bahkan lagi di fase : udah ngga mau lagi denger kebijakan nyeleneh apalagi yang dikeluarkan pemerintah. Yang penting aku, keluarga, dan orang-orang terdekat menjaga diri masing-masing supaya terhindar dari virus corona ini. Nah supaya menjaga kewarasanku di tengah pandemi ini, aku melakukan hal-hal di bawah. Silakan dibaca yaa, siapa tau ada yang lagi bingung mau ngapain lagi supaya tetep waras 😆

1. Cari kegiatan menyenangkan

Di tengah keadaaan yang serba bikin stres ini, salah satu cara supaya kita bisa tetep namaste adalah cari kegiatan menyenangkan. Bisa jadi olah raga, dengerin musik, main game, nonton series, dll. Kalau aku sih tentu aja, ngedrakor! (Btw, jangan lupa baca postingan rekomendasi drakor dari aku ya!) 😜 Kalau lagi ngga bisa nonton, biasanya aku dengerin podcast yang isinya bercandaan supaya otak fresh lagi. Untungnya di spotify udah banyak banget yang upload podcast, jadinya bisa tinggal klik langsung play deh~ Di tengah kondisi normal aja kita pasti tetep butuh waktu untuk mengerjakan kegiatan yang menyenangkan, apalagi di masa pandemi ini kan. Jadiii, yuk jangan lupa buat nyenengin diri sendiri!

2. Curhat sama pasangan dan sahabat

Untukku yang seneng banget cerita, curhat sama pasangan dan sahabat tuh salah satu caraku untuk tetep waras. Kalau sama suami kan alhamdulillahnya bisa ketemu setiap hari, jadi bisa curhat kapanpun. Nah walau pun lagi ngga bisa ketemu sahabat, tapi alhamdulillahnya di tengah digitalisasi sekarang ini jadi memudahkan banget untuk komunikasi. Dari bahas hal yang penting, sampe ngga penting banget juga dijabanin~  Kalau yang males texting, cobain deh di waktu kosongnya ajakin shaabat-sahabatnya vidcall. Sengganya bisa ngurangin rasa kangen karna sementara waktu ngga bisa ketemu dulu.

gif source : GIPHY

3. Terima keadaan diri

Aku pernah nemu kata-kata ini di twitter :

Lagi ngga bisa berpikir positif? Ngga apa-apa kok. Udah bisa bertahan pun udah bagus banget.

Dan aku setuju banget. Ngga usahlah memaksakan diri untuk selalu berpikir positif, memang ada waktunya juga kita ngerasain pesimis, ngga semangat, dan berbagai emosi negatif lainnya. Menurutku hal itu wajar banget, asalkan ngga dibiarin lama-lama. Nah nanti kalau udah ngerasa waras lagi, baru deh kita usahakan lagi buat berpikir positif 😉

4. Pergunakan tombol unfollow atau mute

Kalau ada temen atau list following kita yang udah mulai  mengganggu kewarasan kita di tengah pandemi ini, jangan ragu lagi buat menggunakan fasilitas tombol unfollow atau mute di medsos kita. Karena diri kita sendiri yang tau sebatas apa diri kita bisa mencerna informasi yang diberikan orang lain, apakah baik untuk diri kita atau ngga saat ini. Contohnya : aku sampai mute salah satu list followingku yang sering banget (kayaknya hampir setiap hari deh) share info tentang covid ini, dengan bahasa yang mengindikasikan kalau pemerintah selalu salah dengan kebijakannya (well, aku juga emang ngga puas sih sama kebijakan yang akhir-akhir ini dijalanin pemerintah) dan bahasanya pun ngga "masuk "di aku. Dan karena sering baca update sosmednya dia itu bikin aku malah jadi tambah stres, bukannya jadi terbuka dengan info mengenai covid ini. Jadi aku memilih untuk mute sementara akun sosmed temenku itu, sampai nanti aku merasa bahwa aku udah siap untuk mencerna informasi dari dia lagi.

5. Ngelakuin hobi yang sempet dilupakan

Ayo coba diinget, ada ngga hobi yang dulu sering banget dilakuin tapi beberapa tahun ini ngga dilakuin karena sibuk banget terus jadi ngga sempet? Nah mumpung sekarang ada waktu, coba dilakuin lagi deh! Kalau aku, hobiku yang sempet terlupakan adalah beli dan baca novel. Beberapa taun ini udah jaraaang banget beli novel, kalau baca sempet sih beberapa kali (walau pun tetep jarang banget!). Nah kebetulan banget beberapa minggu lalu Gramedia nyelenggarain diskon pembelian buku online. Dan karena di-approve suami, langsung deh aku beli novel. Seneng banget bisa ngerasain lagi gimana senengnya buka plastik buku baru dan cium wanginya 😆

Oh ya, jangan lupa baca postingannya Andaruni juga ya! Kalau ada yang mau kasih saran lain supaya bisa tetep waras menjalani kehidupan di tengah pandemi ini, share di kolom komen ya~

Thanks for reading!

With 💓,

NSW


Wednesday, 13 May 2020

Ngga Bisa Mudik Karena Lagi #DiRumahAja? Tenang, Tetep Bisa #SilaturahmiSetiapHari Kok!

0

Di tengah pandemi covid 19 yang lagi berlangsung sekarang, membuat kita semua jadi serba terbatas buat beraktivitas, bahkan hanya buat keluar rumah aja banyak banget protokol kesehatan yang harus dilakukan. Banyak orang-orang yang jadi takut keluar rumah, yang pastinya jadi menyebabkan silaturahmi jadi agak terganggu, padahal di bulan Ramadhan ini biasanya salah satu momen yang paling tepat buat bersilaturahmi kan? Nah tapi untungnya di zaman yang sekarang serba digital ini, ngelakuin silaturahmi setiap hari bukan menjadi hal yang susah dilakukan. Karena silaturahmi nggak harus selalu dilakukan secara fisik tapi bisa dengan menggunakan media sosial yang banyaak banget pilihannya. Menurutku, media sosial ini ngebantu banget buat aku selalu bisa komunikasi dengan keluarga dan temen yang lagi ngga bisa aku temuin setiap hari. Jadi rasanya aku menjalani ramai sepi bersama dengan mereka, walaupun lagi berjauhan gini.

Beberapa hari yang lalu pun akhirnya pemerintah menerbitkan larangan mudik supaya penyebaran covid ini bisa berhenti (semoga soon bisa bener ter-realisasi!), jadi aku sekeluarga pun memutuskan untuk nggak mudik lebaran di tahun ini. Walaupun mudiknya deket, cuma Bekasi-Bandung aja, tapi tetep aja kami memilih untuk  mengikuti instruksi pemerintah. Dan setelah dipikir matang-matang pun, berdasarkan info yang kami dapatkan, memang lebih baik menunda mudik daripada amit-amitnya nanti terjadi hal yang nggak diinginkan. Memang keputusan yang nggak mudah, dan keputusan ini yang menurut kami membuat bulan Ramadhan taun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena biasanya di akhir Ramadhan, kami mudik ke rumah orang tua dan di hari-h lebaran bisa berkumpul dengan keluarga besar. Biasanya waktu lebaran, suka sungkeman sama orang tua dan kakak, tapi tahun ini terpaksa sungkemannya virtual aja. Biasanya bisa makan opor ayam, sambel goreng, kue kering, dan menu lain bikinan ibu yang selalu dinanti setiap tahunnya. Ternyata tahun ini belum bisa ngerasain dulu nikmatnya makan menu-menu lebaran itu 😭

Tapi walaupun sedih karena nggak bisa berkumpul langsung bersama keluarga besar di hari lebaran nanti, aku tetep sangat bersyukur karena di sini aku masih bisa berkumpul bareng dengan suami dan anak. Ngga kebayang yang harus LDM dengan pasangan dan atau anaknya, pasti lebih berat.

Salah satu hal lagi yang sedikit banyak ngasih aku kekuatan untuk menjalani Ramadhan yang berbeda ini adalah kita semua menghadapinya bersama-sama, semua orang nggak ada yang kebal terhadap virus ini. Pemikiran bahwa kita nggak sendiri, adalah salah satu hal yang lumayan meringankan stress menurutku, karena bersama-sama seringkali lebih baik kan? 😉


GIF Source : GIPHY

Untuk mengurangi kesedihan nggak bisa kumpul bareng, rencananya nanti kami akan silaturahmi via video call dengan keluarga. Yaaa walau pun tetep aja ngga bisa menggantikan "hangatnya" suasana lebaran seperti biasa, tapi tetep aja menurut kami cara ini adalah salah satu jalan keluar terbaik yang kami punya saat ini. Karena ngga ada yang lebih penting dari silaturahmi walaupun lagi di tengah pandemi kan? Dan in syaa Allah secepatnya juga bisa kumpul lagi kayak gini kalau pandemi ini udah berakhir.





Nah kebetulan waktu kemarin aku lagi nunggu adzan magrib, ada tayangan iklan IM3 Ooredoo  yang pas banget bahas tentang #SilaturahmiSetiapHari yang tetep bisa dilakukan di tengah pandemi ini (cek di sini yaa buat yang belum nonton). 




Bisa sahur bareng keluarga di kota yang berbeda, sungkem sama keluarga di kampung, hanya dengan video call dengan menggunakan kuota harian dari IM3 Ooredoo. Iklan IM3Ooredoo ini pas banget ngegambarin keadaan kita sekarang, yang hanya bisa berkumpul dengan keluarga jauh via video call 😍 


(Ku tambahin foto ekspresi happy-ku ketika baru beres nonton video dari IM3Ooredoo di tengah-tengah nulis draft blog 😝)

Daan waktu aku searching lebih jauh, ternyata 
IM3 Ooredoo juga berkolaborasi dengan 4 penyanyi (Sal Priadi, Hindia, Kuntoaji, dan Yura Yunita) dan membuat anthem "Ramai Sepi Bersama" yang bertujuan untuk memberi semangat buat kita-kita yang lagi disuruh #DiRumahAja. Kebetulan banget aku salah satu orang yang ngerasa bahwa lagu bisa membantu mood jadi lebih baik, kalau hariku lagi berjalan kurang baik. Dan anthem ini bisa banget membantuku menaikkan mood aku, karena selain suara mereka yang ngga diragukan lagi bagusnya, liriknya juga pas banget dengan kondisi sehari-hari sekarang. Jadi ngerasa semangat kalau kita semua pasti bisa ngelewatin ini semua! 😆


Selain melalui iklan tv dan anthem, IM3 Ooredoo pun mendukung para penggunanya untuk bisa #SilaturahmiSetiapHari dengan memberikan paket harian Freedom Kuota Harian yang bisa banget ngebantu kita kalau nanti mau video call sama keluarga, saudara, temen atau buat kita yang harus meeting di kala Work From Home. Paket freedom dari IM3 Ooredoo ini ngasih kita freedom kuota 1GB setiap harinya yang bisa digunakan selama 24 jam! Jadi ngga perlu takut ada pembagian kuota di jam-jam tertentu deh. Oya, dengan pembelian kuota ini, kita udah ikutan berdonasi sebesar Rp 2000 loh! Alhamdulillah yaa tetep bisa berbagi 😆

Ini ku kasih sedikit gambarannya tentang  Freedom Kuota Harian , jangan lupa cek langsung di web atau aplikasinya untuk info lebih lanjut yaa!




Source : indosatooredoo.com


Jadiii, jangan lupa buat tetep semangat ngejalanin #SilaturahmiSetiapHari pakai kuota #FreedomKuotaHarian-nya @IM3Ooredoo yaa!

Thank you for reading!

With ,

NSW

Wednesday, 6 May 2020

What I Learn From Korean Drama Hi, Bye! Mama

1


pict source : google

Dulu, awal drama ini tayang, aku ngga berencana nonton ini. Karena beberapa hal ini :
1. Bukan fansnya Kim Tae Hee, pernah nonton dia di drama Yongpal dan ngga merasa tertarik
2. Lead malenya dulu main di drama Prison Playbook (a worth to watch drama ever!) sebagai "pemakai" dan saking bagusnya akting dia di situ, aku jadi ngga bisa ngebayangin dia akting jadi bapak 😂
3. Drama ini tentang ibu-anak, yang sepertinya akan sad ending, jadi aku "takut" buat nontonnya. Takut ngga sanggup ngebendung nangisnya nanti di eps akhir

Tapi... akhirnya nonton juga dan ngga nyeseel karena menurutku drama ini baguus banget dan salah satu drama yang jadi bikin mikir. Aku ceritain dulu sinopsisnya dikit yaa...

Drama ini ceritanya tentang Cha Yu Ri (diperankan oleh Kim Tae Hee) yang meninggal ketika lagi hamil anaknya (Cho Seo Woo - diperankan oleh Seo Woo Jin). Setelah ditinggalkan Yu Ri, Cho Gang Hwa (diperankan oleh Lee Kyu Hyung) menikah lagi dengan Oh Min Jeong (diperankan oleh Go Bo Gyeol). Setelah meninggal, Yu Ri masih "bergentayangan" di dunia dan memperhatikan orang-orang di sekitarnya, terutama anaknya. Hingga suatu saat, "keajaiban" terjadi, Yu Ri kembali hidup dengan suatu misi yang harus dilakukan jika dia benar-benar ingin hidup kembali.

Drama ini dibawakan dengan cukup ringan, karena ada banyak scene lucunya, tapi tetep meninggalkan kesan yang dalem menurutku. Selain 4 pemain utamanya (ternyata Lee Kyu Hyung ini aktingnya baguus banget! Keluar banget dari perannya dulu di Prison Playbook), pemain lain pun ngga sekedar mampir dan cuma jadi pelengkap aja. Mereka juga punya pelajaran yang disampaikan dengan caranya masing-masing, sesuai perannya. Di sini aku ngga akan spoiler tentang akhirnya kayak gimana, tapi aku mau share hal-hal apa aja yang bikin aku jadi mikir setelah nonton drama ini.

  • Kasih ibu (memang) sepanjang masa
Dari sinopsis juga udah diceritain kalau Yu Ri masih terus perhatiin dan jagain anaknya ketika udah meninggal. Jadi ketika hidup kembali pun salah satu yang paling ingin dilakukan Yu Ri adalah jagain anaknya, Seo Woo, supaya terhindar dari "sesuatu". Pada awalnya, Yu Ri menyangka bahwa dia bisa kembali hidup lagi karena pernah "mengutuk" Tuhan dengan cara yang kasar sampai-sampai dia "dihukum" (atau diberi keajaiban? Tonton aja ya biar tau jawabannya 😝) untuk kembali ke dunia. Tapi ternyata, di beberapa episode terakhir ketauan kenapa alesan Yu Ri diberikan kesempatan untuk hidup kembali, yang tentu aja berhubungan dengan kasih sayang ibu. Jangan lupa, di drama ini selain ada hubungan Yu Ri dan Seo Woo, ada juga cerita tentang hubungan Yu Ri dengan ibunya.

  • Bagaimana orang-orang di sekitar kita, setelah kita meninggal?
Di drama ini diceritain, gimana sedihnya orang-orang di sekitar Yu Ri ketika dia meninggal. Dan memang jadi bikin aku mikir, ketika hidup memang harus maksimalin banget waktu bareng orang-orang yang sayang sama kita. Karena ketika kita udah ngga ada, yang paling kehilangan adalah mereka, kan?

Satu lagi, yang ini mah bikin mikirnya bukan hal yang serius ya 😆

  • Buat bikin drama yang seru, ngga usah ada pemeran jahat pun (ternyata) ngga apa-apa
Biasanya, di drama itu biar seru suka ditambah pemeran antagonis yang kadang kita sebagai penonton juga bingung kenapa dia bisa sejahat itu. Karena kadang alesan dia jahat suka ada aja yang ngga masuk logika 😂 Nah di drama ini beda, semuanyaaa baik. Dan ngga ngurangin bagusnya drama ini menurutku, malah sampai ngga sadar kalau drama ini ngga ada pemeran jahatnya saking bagusnya drama ini. Sampai aku suka gemes kenapa sihh istri barunya Gang Hwa baik, jadi kan ngga bisa sebel (lah). Nih aku tambahin bonus gifnya geng mereka 😍


Drama ini salah satu drama yang aku ngga langsung nonton episode terakhirnya ketika udah tayang. Bukan karena ngga sempet, tapi sengaja cari waktu yang pas untuk "menghayati"nya. Karena ngga seperti drama lain yang biasanya di episode terakhir tinggal seneng-seneng, di drama ini tetep aja episode terakhir masih banyak pelajarannya *siapin tisu*.



Jadi menurutku, inti dari drama ini adalah "live your life to the fullest". Supaya ngga ada penyesalan antara yang ditinggalkan dan meninggalkan, karena waktu kita di dunia sudah ada porsinya masing-masing (poin ini menurutku dijelaskan banget secara tersirat di sekitar 2 episode terakhir). Kalau ada yang tanya apakah drama ini worth to watch, aku akan bilang iya! Karna salah satu drama paket komplit menurutku. Lucu, ringan, chemistrynya bagus, ngga ada kesan lebay, dan banyak pelajaran hidupnya 💕 

Thank you for reading!

With ❤,

NSW