semakin dewasa, saya semakin berpikir kalau pikiran manusia itu unik karena tidak mungkin ada yg persis sama. bahkan anak kembar identik pun memiliki sudut pandang yg berbeda.
semakin bertambah usia, semakin saya menyadari bahwa apa yg saya lihat sebagai kebenaran tidak melulu benar di mata orang lain.
semakin banyak bertemu dengan orang yang berbeda, saya semakin menyadari bahwa tujuan hidup orang pun berbeda-beda. ada yg berpikir bahwa karena hidup hanya sekali maka harus banyak-banyak beribadah, ada yg bilang karena hidup hanya sekali maka jangan dibawa susah, dan segala macamnya. apakah mereka salah? tentu aja tidak. karena tidak mungkin semua manusia di bumi ini memiliki pemikiran yg sama. bahkan akan terasa membosankan bukan kalau semua orang di bumi ini memiliki pemikiran yg sama?
semakin banyaknya ujian hidup yang diberikan kepada saya, semakin saya menyadari kapasitas saya sebagai manusia. bahwa dalam ajaran agama saya dikatakan bahwa ujian diberikan kepada kita karena Tuhan yg menyayangi kita. dan tentu saja tugas kita sebagai hamba-Nya adalah menerima ujian tersebut sambil berusaha agar menemukan jalan keluarnya. tapi apakah semua masalah pasti ada jalan keluar?
saya pernah membaca salah satu tweet dari seorang selebtwit yg mengatakan bahwa dia mulai menyadari kalau tidak semua masalah ada jalan keluarnya. ada saatnya kita harus membiarkan masalah tsb hilang seiring dengan waktu dan saya menyetujuinya. kadang ada masalah yg mungkin sebenarnya bukan masalah. semakin dipikirkan semakin tidak ketemu jalan keluarnya. jadi menurut saya solusinya adalah pasrah dan mencoba untuk terus berjalan ke depan. tapi tentu saja setelah melewati usaha-usaha dan doa-doa yg mungkin belum berhasil. mungkin suatu saat, 25 tahun kemudian, kita baru menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.
jadi seharusnya (menurut saya) semakin bertambahnya usia, semakin bertambahnya juga kedewasaan kita dalam menghadapi segala macam peristiwa dalam hidup. saya, sebagai wanita yg masih mencari jati diri, hanya ingin agar postingan ini bisa menjadi reminder untuk diri saya di masa depan jika sisi egois dalam diri sedang mendominasi.
-NSW-
first posting
Posted on October 05, 2015 by nadiasarahw
Related Posts:
Essential Tools For Working (and Breastfeeding) Mom Sejak mantap memutuskan untuk tetap bekerja setelah melahirkan, aku mulai mencari tahu apa saja kira-kira barang yang aku butuhkan untuk menduku… Read More
The Pratama Family's First Experience : Naik Trans Patriot BekasiBerawal dari kebosenan aku dan suamik main ke mall terus, akhirnya kita sepakat buat cari alternatif lain buat ngajakin baby K main ke tempat yang leb… Read More
Rekomendasi Dokter Anak (menurut The Pratama's) di RS Hermina Grand Wisata, BekasiDi tanggal 7 bulan ini, topik yang mau aku bahas adalah tentang dokter anak untuk baby K. Jadi, karena aku dan suami masih kerja di daerah Cibitung ma… Read More
Our 2009-2019 (and so on...)Waktu itu bulan Agustus 2009, kami sama-sama menjadi mahasiswi baru Psikologi UPI. Aku masih inget banget Andaruni memberanikan diri untuk meminta nom… Read More
(Akhirnya) Menyapih Baby K HAPPY NEW YEEAARR! gif source : GIPHY Udah lama banget ngga nulis di blog, karena entah kenapa idenya ngga muncul terus 😓 Dan akhirnya punya i… Read More
lanjutkan bu nadia ngeblognya .haha blog walking ke sini yah www.septian8cahyadi.blogspot.com
ReplyDelete